Pelukan Bersejarah Bagian 4

Diposting oleh Asrofi on Senin, 06 April 2015

Pelukan Bersejarah
Oleh  :  Asrofi

Suasana mencekam ada diruangan yang pengap saat itu orang tua efi sudah dalam keadaan koma, berada di Ruang ICU.... tak berselang lama  berdua dateng rupanya Alloh Swt telah Mentakdirkan Efi di Tinggal ayahnya tercinta saat masih benar-benar membutuhkannya... Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Ra jiuun... demikian dokter keluar dari R ICU sehingga efi hampir saja tak tahan menghadapi cobaan hidup ini... suara tangis..melengking tak dapat terbendung lagi saat itu... yofi lah yang menenangkan dan memberikan penceraahan... yang paling efi ingat… udah tenang... semua milik Alloh dan akan Kembali kepadaNya sekarang aku disampingmu.. ibu diselahmu.. kawan-kawan yang lain ada didepanmu.. saudara –saudara ada dibelakangmu... dah tenang ya... Ef....demikian yofi berucap. Kemudian dengan tanpa di sadari di depan bundanya efi yang masih tersdu-sedu memeluk Yofi dengan penuh iba dan efi tak sadrkan diri sehingga yofi takberdaya harus menyambut pelukan wanita yang bukan muhrimnya kemudian dibaringkan dipangkuaannya sampai tersadarkan diri.
Y. Ayo segera aja kita urus ... biar hari ini bisa kita makamkan  bukan begitu Bu....?
Ketika mata sudah sayub layu... bunyi kentongan tiang listrik diluar rumah pertanda malam sudah jam 03.00 .. maka bergegaslah efi dengan linangan air mata.. melangkahkan kaki menuju kamar mandi.. ambil air wudlu... dinginnya air malam itu.. karena memang musim dingin tak menjadi penghalang untuk segera mengingat Alloh Swt Tuhan Yang Maha Kuasa akan segala nikmatNya dengan Bersujud munajad digegelapan malam yang panjang itu. Seraya berdo'a : Ya Allo ya Robb... Hanya kepada Enkaulah kami Menyembah... hanya kepada Engkaulah kami beribadah... Ya Alloh ya Robb... hanya kepada Engkaulah kami meyakini... segala do,a akan dikabulkan... Ya Alloh ya Robb.. Engkaulah Al Hadi.. Tunjukilah kami senantiasa ada di JalanMu...
Tetesan linangan air mata yang begitu syahdu dengan lantunan do'a tak terasa membasahi pipinya... dikesunyian sepi senyapnya malam itu...  zikir dan do'a  merupakan suplemen terus munajad pada Yang Maha Kaya Alloh Swt  akan ketenangan dan kebahagiaan hidup lahir dan batin... Ya Alloh Ya Robb... Kabulkanlah Do'a kami.. Aamiin. Demikian Efi mengahiri do'a. Dari kejauhan terdengar sayub-sayub lirih suara tarhiman isyarat malam menjelang akhir tanda akan datangnya subuh... maka Efi bergegas membangunkan pa Taurik suami tercinta seta putra putrinya untuk segera shalat subuh berjamaah.
Pa Taurik dan putra pertamanya Ardli setelah selesai dari kamar mandi bergegas menuju masjid, sementara Efi dan putrinya Anis berjamaah dirumah. Ketika dalam perjalanan pulang dari masjid, pa Taurik berpesan pada Ardli...
Taurik : ibumu adalah seorang wanita sholihah, ayah bangga dan bahagia mempunyai istri seperti ini... apakah kamu juga sama perasaan hatimu dengan ayah... bangga dan bahagia...?
Ardli : Ya iya lah saya sangat bangga dan bahagia mempunyai ibu seperti ini, dan saya juga bangga dan bahagia terhadap ayah... emang napa ayah... ko nanya seperti itu... sama Ardli..?
T : Begini  nak... ardhi kan tau bagaimana kondisi pisik ayah.. walaupun kelihatan sehat... tapi ayah satu minggu sekali harus masuk Rumah Sakit ( cuci darah )... jadi ayah pesan sama Ardhi sewktu-waktu ayah di Panggil Oleh Yang Maha Kuasa Alloh Swt... tolong jaga Ibu ya Naak.... ibumu itu orang baik... wanita sholehah...
Ardhi : Ayaah... nampak kesedihan diwajah ardhi... dengan terbata-bata... ko ayah bilang begitu.. ayah masih sehat... semangat ayah.... dengan nada memelas...
T : Ayah tadi waktu mandi terasa kedinginan dan sekarang terasa lemas.. ayah telat ke Rumah sakit kali ya... mestinya kemarin harus RS ( cuci darah )...
Ardhi : Dengan nada penuh penyesalan di benak fikiran dan hati Ardhi.. tak karuan melayan-layang... yaudah ntar sampai rumah langsung kita ke Rumah Sakit .. sama Ardhi....
T : Ardhi kan sekolah... biar ayah sama ibu aja ke RS nya....
A : dengan mata memerah sayu memendam penyeselan sangat mendalam dan kegundahan... ardi jawab ..tidak.. pokoknya ayah harus pergi sama ardli..dan akhirnya menetes juga itu air mata...  tak lama kemudian.. ardhi membuka pintu.... sambil memanggil... Bundaaa... Aayaaah......
Bersambung...

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

 

Popular Posts

Pengikut